Breaking News

Pengakuan Kapolri Jenderal Sigit Hubungan dengan Ferdy Sambo Cukup Dekat, Ragu Bertindak?


Hampir tiga bulan berlalu, pemberkasan kasus pembunuhan belum juga tuntas diselesaikan Bareskrim Polri.

Lantas kapan kasus ini disidangkan?

Padahal Ferdy Sambo sudah dicopot, bahkan sudah dipecat dari institusi Polri.

Tak pelak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya jadi sorotan.

Lantas seperti apa kedekatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dengan Ferdy Sambo.

Pengakuan Kapolri dirinya cukup dekat dengan Ferdy Sambo.

“Terhadap Ferdy Sambo sendiri selaku pejabat utama yang ada di mabes tentunya, cukup dekat,” ujar Listyo Sigit Prabowo, dilansir instagram lambegosiip dari tayangan Metro TV, Selasa (20/9/2022).

 Tugas Ferdy Sambo memang mengharuskan Listyo Sigit selalu dekat dengannya.

“Karena memang tugas Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam salah satunya melaksanakan tugas melakukan pengamanan,” jawabnya.

Selain itu Ferdy Sambo juga melakukan pengawalan internal sehingga di setiap kegiatan selalu bersama dirinya.

“Dan pengawalan internal dan salah satunya terhadap pimpinan jadi otomatis di dalam setiap kegiatan saya Ferdy Sambo lebih banyak bersama saya dibandingkan dengan pejabat utama yang lain,” terangnya.

Posisi Ferdy Sambo memang begitu dekat dengan Listyo Sigit Prabowo karena jabatannya. 

“Itu posisi seperti itu tapi itu adalah posisi karena jabatan yang bersangkutan,” ujarnya. 

Walaupun dekat dengan Ferdy Sambo, Listyo Sigit Prabowo tidak pandang bulu.

“Saya tidak pernah pandang bulu tentunya hal itu yang harus ditegakkan, karena memang DIv Propam seharusnya menjadi contoh bagi yang lain bisa melakukan penindakan pada anggota,” ujarnya.

Sekali lagi Listyo Sigit Prabowo tidak ragu ragu menindak orang bersalah.

Komentar beragam pun menghampiri instagram lambegosiip.

“Jgn krn ibu PC anak dari seorang jendral dan suaminya jg mantan polisi lalu tdk ditahan,kan sdh ditahu kalau ibu PC terlibat dlm pembunuhan knp tdk ditahan apa polisi masuh takut dgn sambo atau krn anak mantan jendral? Hukum tajam kebawah tumpul keatas, Kasus sambo sampai sekrng sdh 2 bln blm jg disidangkan,ada apa kapolri dgn anak buahnya Sambo? Apa Kapolri takut dgn Sambo? Sdh tdk ada wibawanya dan tdk tegas kapolri, hrs diganti spy polisi citranya lbh baik lg,” tulis instagram graceyulianahari.

“Awalnya hukuman seumur hidup, tau2 nanti 10;th, potong ini itu, dan si ibu enak bner ya, tersangka tpi bobok manis dirumah,” tulis instagram nanikdps.

“Dlm hal pekerjaan yg dibutuhkan adl sikap profesional, jika tak mampu bersikap profesional lebih baik angkat bendera putih saja pak,” tulis instagram luxjewelry1.

“Terserah kalian aja , toh kalo hukum gabisa adil masih ada hukum karma kan gaselamanya juga org hidupnya bisa menyimpan rapat-rapat sebuah kebohongan, seperti bangkai pasti akan tercium juga :) dunia cuman sesaat inget!,” tulis instagram iitss.kae.

Gaya Hidup Brigjen Pol Hendra Kurniawan Gunakan Jet Pribadi  

Hal lain yang jadi sorotan yakni Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Saat menjabat sebagai Karo Paminal Div Propam Polri, Hendra menggunakan private jet mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi.

Brigjen Hendra Kurniawan sudah dimutasi ke bagian Yanma Polri.

Diketahui sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menyebutkan ada dua orang sipil yang menyediakan private jet tersebut.

Mereka adalah seseorang berinisial RBT dan YS.  

Penasihat Kapolri sekaligus Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Muradi meminta Polri untuk mengusut hal tersebut.

Apalagi, dua orang sipil tersebut disebut dalam konsorsium 303.

"Penggunaan private jet oleh Brigjen HK adalah bagian lain yang harus juga diusut karena ada kemungkinan adanya sokongan untuk pemanfaatan private jet milik dari dua orang sipil yg diduga adalah mafia judi online," kata Muradi kepada wartawan, Senin (19/9/2022).

Muradi mengatakan pengusutan ini bisa dilakukan tanpa mengganggu proses penyidikan di kasus pembunuhan Brigadir J.

Dia bilang, pemakaian private jet oleh Brigjen Hendra merupakan bagian lain dari kasus pembunuhan Brigadir J.

"Namun yang harus digaris bawahi adalah penuntasan kasus pembunuhan Brigadir J adalah pintu masuk utama untuk menguraikan sejumlah kasus turunan lainnya termasuk kemungkinan untuk mendalami sejumlah hal yang berkaitan tidak langsung dengan kasus tersebut, semisal kasus judi online dan juga penggunaan private jet," jelasnya.

Selanjutnya, Prof Muradi juga mengharapkan kasus Brigadir J bisa segera tuntas agar tubuh Polri bisa kembali bersih.

Pengusutan ini juga sebagai langkah bersih-bersih di institusi Polri.

"Pada konteks ini juga saya ingin tegaskan bahwa langkah Kapolri ditunggu publik agar speed penuntasan kasus pembunuhan Brigadir J dilakukan segera, agar momentum bersih-bersih di internal Polri dapat juga segera dilakukan, jangan sampai momentumnya hilang sehingga upaya merapihkan dan membersihkan Polri dari residu negatif atas kasus pembunuhan Brigadir J tidak merusak tatanan internal Polri," ujarnya.

"Hal ini juga termasuk juga tentang penggunaan private jet milik mafia judi oleh Brigadir HK saat ke jambi, tentang kerajaan judi 303, gaya hidup mewah sejumlah personel Polri hingga pada masih adanya anasir-anasir yang menginginkan agar proses peradilan kasus pembunuhan Brigadir J tidak berjalan dengan semestinya," tambahnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa kasus tersebut merupakan masih bagian materi penyidikan yang dilakukan timsus Polri.

"Itu bagian materi timsus, khususnya Wabprof," jelas Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia Police Watch (IPW) menemukan dugaan adanya penggunaan jet pribadi oleh mantan Karo Paminal Div Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.

Jet pribadi tersebut diduga digunakan oleh Hendra menemui keluarga Brigadir J di Muaro Jambi, Jambi.

Diketahui, pada 11 Juli 2022 lalu, Hendra mengunjungi kediaman keluarga Brigadir J bersama dengan personel Polri lainnya seperti Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.

"Diperintah atasannya Irjen Ferdy Sambo, yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Minggu (19/9/2022).

Sugeng menyebut pihaknya telah mengidentifikasi jenis jet pribadi yang digunakan Hendra dan personel Polri lainnya saat terbang ke kediaman keluarga Brigadir J.

Jenis jet yang dimaksud adalah T7-JAB yang menurut informasi dari IPW dimiliki oleh sosok berinisial RBT alias Bong yang disebut sebagai Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.

"Dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," jelas Sugeng.

Selain itu, pada penemuan yang sama, Sugeng menyebut jet pribadi itu juga digunakan oleh AH dan YS yang namanya tercatat dalam isu Konsorsium 303 untuk wilayah DKI Jakarta.

"Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh AH dan YS untuk penerbangan bisnis Jakarta-Bali," kata Sugeng.

Berdasarkan temuannya ini, Sugeng mendesak agar Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau Bareskrim Polri mengusut keterlibatan RBT, AH, dan YS dengan Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Ditambah, kata Sugeng, desakan pengusutan Konsorsium 303 yang diduga dinaungi oleh Ferdy Sambo.

Hal ini perlu dilakukan lantaran Sugeng menduga ketiga orang yang merupakan kalangan sipil ini memiliki kaitan dengan pemberian dukungan soal pencalonan calon presiden tertentu pada Pemilu 2024.

"Di mana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya," katanya.

Kemudian, Sugeng juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Jenderal Listyo Sigit untuk membongkar peran Ferdy Sambo ketika menjabat sebagai Kasatgassus Merah Putih, serta dugaan penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan pesawat jet pribadi oleh Hendra dkk yang disebut merupakan tindak pidana korupsi.

"Karenanya KPK juga harus memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet," pungkas Sugeng.

Seperti diketahui, Brigjen Hendra Kurniawan adalah salah satu dari tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka terkait adanya obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Selain Brigjen Hendra Kurniawan, adapula nama Ferdy Sambo, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Mereka diduga melanggar Pasal 49 Juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 Ayat (1) Juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP.

Sumber: tribunnews
Foto: PENGAKUAN Kapolri Jenderal Sigit Hubungan dengan Ferdy Sambo Cukup Dekat/Tribun Medan/HO
Pengakuan Kapolri Jenderal Sigit Hubungan dengan Ferdy Sambo Cukup Dekat, Ragu Bertindak? Pengakuan Kapolri Jenderal Sigit Hubungan dengan Ferdy Sambo Cukup Dekat, Ragu Bertindak? Reviewed by Admin Kab. Semarang on Rating: 5

Tidak ada komentar