Aksi Penumpukan Limbah Dapur, Mahasiswa Undip Berikan Solusi Produk Yang Bernilai Jual
Komando Bhayangkara, Pemalang Bojongnangka – Meningkatnya sampah berdampak tidak sanggupnya TPS Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang untuk menampung sampah baik organik maupun anorganik.
Sehingga dilakukan pendekatan yang berorientasi pada produk bernilai jual dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Solusi yang yang diberikan berdasarkan tema yang diangkat "Optimalisasi Pengolahan Sampah di Desa Bojongnangka Sebagai Upaya Utilisasi Sampah Berkelanjutan ."
"Selama ini upaya pengurangan sampah organik desa hanya digunakan sebagai pupuk dengan bantuan EM4, kalau untuk Eco Enzyme kami belum mengenal lebih dalam dan boleh banget itu manfaatnya luar biasa" ujar kepala Desa Bojongnangka Wahmu, SE. ketika ditanya pendapatnya mengenai tindakan penurunan limbah rumah tangga.
Dari perbincangan dengan kepala Desa Bojongnangka sehingga secara fokus dilakukan utilisasi sampah supaya berkelanjutan serta menguntungkan bagi pengolahnya dan prosesnya mudah.
Oleh karena itu, inovasi eco enzyme menjadi jendela Desa akan sampah utamanya ibu-ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang.
"Hanya dengan mengumpulkan sisa-sisa aktivitas dapur berupa sayur dan kulit buah serta gula merah sebagai sumber karbon dan air" , ujar Hanim Roifah Ersa Putri dari Teknologi Rekayasa Kimia Industri.
Pemahaman Eco Enzyme ini didukung oleh Dr. Ir. Fahmi Arifan S.T., M.Eng selaku Dosen pembimbing (Teknologi Rekayasa Kimia Industri) , ketika dimintai pendapat mengenai Eco Enzyme "Eco enzyme atau garbage enzyme diperoleh dari sampah organik melalui proses fermentasi menjadi produk cairan yang kaya akan manfaat." Ujar Dr. Ir. Fahmi Arifan S.T., M.Eng.
Kata Manfaat yang diperoleh dari produk dapat dijadikan pupuk, penyubur tanaman, penangkal serangga dan termasuk sebagai pembersih lantai, pembersih sayur dan buah. Selain itu, di dalam eco enzyme terdapat kandungan alkohol atau asam asetat sehingga dapat dijadikan sebagai disinfektan.
Penyuluhan ini dilakukan baik di Balai Desa dan fokus kepada ibu-ibu penggerak PKK sebagai upaya keberlangsungan ilmu bagi Desa. Upaya ini sesuai dengan harapan Dr. dr. Siti Fatimah Pradigdo, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing lapangan untuk bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah Desa Bojongnangka dalam penciptaan dampak positif yang berkelanjutan bagi penghasilan utama Desa Bojongnangka yaitu pertanian dengan memanfaatkan limbah organik. (bdnMKB)
Aksi Penumpukan Limbah Dapur, Mahasiswa Undip Berikan Solusi Produk Yang Bernilai Jual
Reviewed by Admin Pemalang
on
Rating:
Tidak ada komentar