Hebat! Mahasiswa KKN-T Undip Lakukan Deteksi Dini Dan Skrining Balita Stunting di Kelurahan Sugihwaras Demi Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045
Komando Bhayangkara, Pemalang Sugihwaras - Stunting masih menjadi masalah gizi utama pada 1000 hari pertama kehidupan. Balita yang mengalami stunting tidak hanya berpengaruh pada fisik, yaitu pendek atau sangat pendek, tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan atau otak balita. Hal ini tentunya akan mengganggu potensi sumber daya manusia dan menyulitkan persiapan program Generasi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, masalah stunting ini harus segera diantisipasi. Selasa (8/8/23)
Pada Rakor Penetapan Desa Prioritas Lokus Penanganan Stunting Terintegrasi Kabupaten Pemalang 2023, Kelurahan Sugihwaras ditetapkan menjadi lokus penangana stunting dari pertimbangan berbagai aspek, yaitu irisan dari daerah rawan pangan, kemiskinan ekstrem, dan angka prevalensi stunting yang tinggi. Berdasarkan data Puskesmas Mulyoharjo selaku puskesmas induk, tercatat ada 90 balita stunting per Februari 2023 di Kelurahan Sugihwaras. Angka yang tinggi tersebut tentu mengkhawatirkan karena akan memengaruhi kualitas generasi muda Sugihwaras di masa depan.
“Dari hasil temuan prevalensi stunting di Kelurahan Sugihwaras oleh Puskesmas Mulyoharjo, harapannya adalah angka tersebut tidak kian bertambah sehingga balita-balita di Sugihwaras harus terus dipantau pertumbuhannya di Posyandu. Angka tersebut dapat dicegah untuk bertambah dengan mengetahui secara dini balita-balita yang berisiko mengalami stunting. Untuk itu, dalam pencegahan dan penurunan stunting, diperlukan kerja sama lintas sektor termasuk bekerja sama dengan pihak kelurahan atau desa setempat,” ucap Mutaharoh, S. Gz. selaku ahli gizi di Puskesmas Mulyoharjo.
Berangkat dari masalah tersebut, Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (UNDIP) Kelurahan Sugihwaras tahun 2023 Adelia Dadyo Fatikhatul Khoiri
Fakultas : Kedokteran menggelar Skrining dan Deteksi Dini Stunting pada Balita melalui Program PMT Posyandu Kelurahan Sugihwaras yang Bekerjasama dengan Puskesmas Mulyoharjo. Tujuan dari diselenggarakannya program ini adalah membantu Puskesmas Mulyoharjo dan segenap perangkat Kelurahan Sugihwaras untuk menurunkan angka stunting dan mencegah peningkatan angka stunting. Fokus utama dari program kerja ini adalah menjaring balita-balita gizi kurang atau gizi buruk sebagai faktor risiko terbesar terjadinya stunting. Balita-balita itu nantinya akan dijadikan target program pemberian makanan tambahan oleh Puskesmas Mulyoharjo utuk memperbaiki status gizi dan mencegah balita-balita tersebut jatuh ke kondisi stunting.
Saat ditemui di Aula Kelurahan Sugihwaras, Adelia Dadyo Fatikhatul Khoiri selaku penanggung jawab program kerja menjelaskan bahwa program kerja ini diadakan melalui tiga rangkaian kegiatan sejak tanggal 3 Juli 2023 hingga 12 Agustus 2023 dan melibatkan kerja sama dengan Puskesmas Mulyoharjo. Rangkaian pertama (3 – 20 Juli 2023) merupakan kunjungan mahasiswa-mahasiswa KKN ke 17 unit posyandu di Kelurahan Sugihwaras untuk ikut berpartisipasi aktif mengukur pertumbuhan balita dengan bimbingan kader posyandu, mencatat hasil pengukuran di buku KIA, dan membantu merekap di laporan kader.
Laporan kader tersebut kemudian dikirimkan ke Puskesmas Mulyoharjo untuk diolah. Rangkaian kedua (16 – 21 Juli 2023) yakni mengolah data pertumbuhan balita melalui situs web SIGIZI KEMENKES di bawah pengawasan Puskesmas Mulyoharjo. Dari rangkaian kedua itu, terjaring 55 balita yang mengalami gizi kurang atau gizi kurang untuk nantinya ditindaklanjuti pada rangkaian kegiatan ketiga. Pada rangkaian ketiga (8 – 12 Agustus 2023), 55 balita yang tersebar di 16 RW di Kelurahan Sugihwaras menjadi target pemberian makanan tambahan dari Puskesmas Mulyoharjo. Pemberian makanan tambahan ini akan berlangsung selama 35 hari dengan pemantauan pertumbuhan tiap minggunya. Mahasiswa-mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro membantu dalam pendistribusian makanan tambahan tersebut kepada balita-balita target.
Pendistribusian Program Pemberian Makanan Tambahan yan Bekerjasama dengan Puskesmas Mulyoharjo
Dr. Ir. Fahmi Arifan, ST, M.Eng. selaku dosen pembimbing Tim KKN-T Kelurahan Sugihwaras mengapresiasi kegiatan tersebut. “Tujuan dari kegiatan ini mencegah balita yang berisiko agar tidak jatuh ke kondisi stunting dan menangani balita penyintas stunting agar pertumbuhan dan perkembangannya membaik. Dari kegiatan deteksi dini dan skrining stunting yang dilakukan mahasiswa, target balita program pemberian makanan tambahan oleh Puskesmas Mulyoharjo menjadi lebih jelas sehingga proses tindak lanjut menjadi lebih efektif. Harapannya, angka stunting di Kelurahan Sugihwaras tidak bertambah bahkan menurun dengan adanya program kerja ini. Dari sisi mahasiswa, program ini juga melatih kerja sama dengan instansi terkait penanganan stunting ini. Saya selaku dosen pembimbing juga berterima kasih kepada Puskesmas Mulyoharjo sudah mewadahi mahasiswa untuk melakukan program kerja ini,” ungkapnya.
Saat ditemui ketika mendampingi mahasiswa dalam acara pemberian makanan tambahan, drh. Siti Susanti, Ph. D. selaku dosen pembimbing lapangan mengatakan, “Kegiatan pemberian makanan tambahan sudah diukur nilai gizinya dan diberikan secara gratis sehingga diharapkan mampu memperbaiki status gizi balita. Apabila kasus stunting ditemukan lebih awal, penanganan tentu lebih efektif. Apabila balita yang berisiko atau penyintas stunting segera diatasi, ini akan menciptakan bonus demografi yang berkualitas dan mewujudkan mimpi Generasi Indonesia Emas 2045 nanti. Meskipun program KKN ini selesai, besar harapan saya agar program skrining dan deteksi dini stunting terus digalakkan secara aktif agar Kelurahan Sugihwaras bebas stunting,” pungkas drh. Siti Susanti, Ph. D. (redMKB)
Hebat! Mahasiswa KKN-T Undip Lakukan Deteksi Dini Dan Skrining Balita Stunting di Kelurahan Sugihwaras Demi Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas 2045
Reviewed by Admin Pemalang
on
Rating:
Tidak ada komentar