Komando Bhayangkara, Pemalang – Dalam upaya mengatasi banjir yang sering mengancam wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sekelompok mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP) berinisiatif untuk memanfaatkan limbah organik dengan metode biopori.
Reza Andika Adiputra, mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP, yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, memberi pelatihan kepada warga setempat mengenai metode tersebut.
Program yang dilakukan oleh Reza dan tim mahasiswa UNDIP bertujuan untuk mengurangi dampak banjir dan sampah organik dengan memanfaatkan limbah organik tersebut sebagai bahan untuk biopori. Biopori adalah lubang kecil yang dibuat di tanah untuk meningkatkan resapan air hujan ke dalam tanah.
Dalam pelatihan ini, Reza mengajarkan warga cara membuat biopori menggunakan bahan-bahan sederhana seperti daun, serasah, dan sampah organik lainnya.
Reza Andika Adiputra bersama dengan beberapa rekannya, dia bertanggung jawab atas program pelatihan tentang metode biopori kepada warga.
Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2023 di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang berlangsung selama 45 Hari.
Program ini dilakukan sebagai respon atas masalah banjir yang sering terjadi ketika musim penghujan di wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan limbah organik sebagai bahan untuk biopori, diharapkan air hujan dapat diserap dengan lebih baik oleh tanah, sehingga dapat mengurangi tingkat banjir.
Wilayah ini terpilih karena merupakan salah satu daerah yang sering mengalami banjir saat musim hujan tiba.
“Saya sangat bangga dengan inisiatif yang ditunjukkan oleh Reza Andika Adiputra, mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik UNDIP, dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Pelatihan yang telah dilakukan bersama tim mahasiswa UNDIP mengenai metode biopori sebagai solusi untuk mengurangi dampak banjir dan sampah organik merupakan langkah positif yang berdampak nyata dalam mengatasi masalah lingkungan di wilayah tersebut.” Ujar Dr. Fahmi Arifan, ST, M.Eng selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Klareyan 2023.
Reza memberikan sosialisasi mengenai manfaat biopori dan cara pembuatannya kepada warga. Reza menunjukkan bagaimana alur kerja metode biopori kepada warga. Selanjutnya, bersama warga, Reza mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan biopori menggunakan limbah organik yang mudah didapatkan.
“Dalam pelatihan tersebut, Reza menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan sosialisasi mengenai manfaat biopori secara jelas dan mudah dipahami oleh warga. Kolaborasi yang baik antara Reza dan tim mahasiswa dengan masyarakat Desa Klareyan menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat menerapkan metode biopori di lingkungan mereka dan berkontribusi dalam mengurangi dampak banjir di wilayah tersebut.” Ujar Ir. R T D Wisnu Broto, MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Klareyan 2023.
Dengan pelatihan ini, diharapkan warga Desa Klareyan dapat menerapkan metode biopori di lingkungan mereka masing-masing, sehingga secara bersama-sama mereka dapat berkontribusi dalam mengurangi masalah banjir di Desa Klareyan. (bdnMKB)
Tidak ada komentar