Memahami TPST: Mengapa Edukasi Jadi Kunci Penerimaan Masyarakat Kecamatan Ulujami Pemalang
Komando Bhayangkara, Pemalang - Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, mengalami penolakan dari masyarakat Kertosari yang akan berencana Kecamatan Ulujami membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Kamis (23/01/2025)
Menurut Camat Ulujami Muhibin, A.Md, S.H, dihubungi awak media mengatakan, " Saya berpikir bahwa masyarakat perlu dilakukan edukasi pemahaman tentang pengolahan sampah yang berbasis lingkungan, karena selama ini pemahaman masyarakat tentang sampah....,ketika sampah menumpuk menjadi sumber masalah dan mereka melihatnya kasus yang ada di pesalakan ...,makanya penanganan sampah ini yang sudah menjadi darurat Sampah di Pemalang butuh kerjasama yang harmonis ke semua pihak, karena sampah itu bukan tanggung jawab Pemerintah saja... Tapi tanggung jawab bersama " Kata Muhibin.
Di Pemalang, kondisi darurat sampah telah menjadi perhatian serius. Sampah tidak hanya mengganggu keindahan lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyakit dan masalah kesehatan bagi masyarakat. Kita perlu menyadari bahwa pengelolaan sampah bukanlah tanggung jawab Pemerintah semata, melainkan merupakan tanggung jawab kita semua dan masyarakat jangan terprovokasi dari pihak mana pun, solusi yang tepat dengan pengolahan ramah lingkungan seperti TPST yang mempunyai nilai ekonomis.
Edukasi yang tepat tentang cara pengolahan sampah, mulai dari pemilahan, pengurangan, hingga daur ulang, sangat diperlukan.
Beberapa cara untuk menerapkan 'Ekonomi sirkular' dalam penanganan sampah adalah:
a. Reuse: Menggunakan kembali sampah dengan fungsi yang sama atau berbeda
b. Reduce: Mengurangi kegiatan yang dapat menghasilkan sampah
c. Recycle: Memanfaatkan kembali sampah dengan melalui tahapan pengolahan
d. Repair: Memperbaiki produk yang sudah rusak
e. Repair café: Tempat untuk memperbaiki barang yang rusak
f. Bank sampah: Tempat untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah dan bernilai ekonomi.
Ecobrick: Mengubah sampah plastik menjadi sumber daya yang dapat digunakan kembali
Selain itu, penegakan hukum yang konsisten dan partisipasi masyarakat juga penting dalam pengelolaan sampah.
Metode Sanitary Landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah.
Keuntungan sanitary landfill : – Mengurangi pencemaran tanah. Dengan tanah lempung sebagai pelapis, air sampah atau air lindi tidak akan terserap langsung ke tanah sehingga akan mengurangi terjadinya pencemaran tanah yang dapat membahayakan lingkungan sekitar.
Macam pengolahan Sampah :
1. Open Dumping
Metode ini adalah metode pembuangan akhir yang dianggap paling sederhana karena tidak adanya perlakuan khusus terhadap sampah, serta operasinya sangat mudah. Sampah yang masuk hanya ditumpuk begitu saja tanpa adanya pemrosesan lebih lanjut. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, seperti pencemaran udara karena bau, pencemaran air karena adanya leachate, estetika, dan lain-lain.
2. Controlled Landfill
Berbeda dengan metode open dumping, operasi yang digunakan dalam metode ini sedikit lebih rumit dan biaya operasionalnya juga cukup besar. Metode pengelolaanb sampah ini meliputi penimbunan, perataan, dan pemadatan. Setelah kapasitas lahan yang digunakan untuk menampung sampah penuh, timbunan sampah diberi lapisan penutup dengan periode waktu yang sudah ditentukan.
3. Sanitary Landfill
Metode ini adalah metode yang paling rumit dibandingkan dengan dua metode sebelumnya. Biaya yang digunakan juga relatif tinggi, tetapi berdampak positif untuk masyarakat yang tinggal di sekitar TPA. Pada metode ini, sampah ditumpuk hingga mencapai ketebalan tertentu, dipadatkan, dilapisi tanah, dan dipadatkan kembali. Selanjutnya, sampah dapat dihamparkan lagi di lapisan tanah paling atas, begitu seterusnya.
4. Landfill Mining
Land disposal atau penyingkiran limbah ke dalam tanah merupakan cara yang paling umum ditemukan dalam pengelolaan limbah. Metode penyingkiran limbah ke dalam tanah ini dilakukan dengan pengurugan atau penimbunan yang dikenal sebagai landfilling, yang diterapkan mula–mula terhadap sampah kota (Damanhuri, 2010).
Pada saat ini, landfill mining adalah strategi baru yang dapat digunakan untuk mengembalikan sumber daya dan material yang bisa dimanfaatkan kembali. Konsep enhanced landfill mining (ELFM) adalah konsep landfill mining yang telah diperbarui, yang berarti sebagai landfill mining yang diperluas.
Konsep ELFM dapat didefinisikan sebagai pengondisian, ekskavasi, dan valorisasi yang aman dan terintegrasi terhadap sampah yang ditimbun, yang dapat dimanfaatkan sebagai material waste to material atau waste to energy dengan menggunakan teknologi inovatif dengan memperhatikan kriteria sosial dan lingkungan (Wahyono, 2012).
Dengan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga lingkungan. Kampanye sosialisasi, pelatihan, dan workshop tentang pengelolaan sampah harus diadakan untuk membangun kesadaran kolektif.
Kerjasama yang harmonis antara Pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mencapai tujuan bersama ini. Kita harus bekerja bersama, berbagi pengetahuan, dan menerapkan praktik baik dalam pengelolaan sampah. Hanya dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk generasi mendatang. Mari bergerak bersama demi Pemalang yang lebih baik, di mana setiap individu merasa memiliki dan bertanggung jawab atas lingkungan sekitar kita.
(redMKB)
Memahami TPST: Mengapa Edukasi Jadi Kunci Penerimaan Masyarakat Kecamatan Ulujami Pemalang
Reviewed by Admin Pemalang
on
Rating:
Tidak ada komentar