Syukur dan Harapan Nelayan Tanjungsari Pemalang di Tengah Ancaman Perubahan Iklim

Komando Bhayangkara, Pemalang - Kelurahan Sugihwaras menjadi lokasi penyelenggaraan acara tahunan Sedekah Laut atau Baritan yang berlangsung TPI Tanjungsari wilayah KUD MINA MISOYO SARI Kabupaten Pemalang pada tanggal 13 Juli 2025. Acara ini juga jadi Ruwatan Laut dengan pagelaran Wayang golek dalang Ki Kamadi dari Wonotunggal Batang dengan lakon " Badung basu " menurut warga setempat yang berarti bibit awal mula ikan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Pemalang, Dan Posal, Kasat Polairud, Bakesbangpol, Forkopimcam, Dinas Perikanan, dan Kepala Kelurahan Sugihwaras. Minggu(13/07/25)

Baritan yang merupakan tradisi yang telah berlangsung lama di kalangan warga Tanjungsari ini, merupakan perwujudan rasa syukur serta harapan akan keselamatan di dunia dan akhirat.

Dalam sambutannya, Sekda Pemalang, Heryanto, mengungkapkan pentingnya acara ini, “Baritan adalah rasa bersukur dan meminta keselamatan didunia dan akhirat,” ujarnya.

Acara ini memiliki maksud dan tujuan untuk mempererat hubungan antara manusia dan alam, serta menekankan pentingnya merawat laut.

Heryanto juga menyampaikan keprihatinan terkait kondisi lingkungan, dengan menyatakan, “Beruntung kita di Tanjungsari tidak terkena banjir rob, tetapi kita harus tetap waspada terhadap kenaikan suhu global yang merupakan fenomena alam” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Pemerintah Provinsi juga mengedukasi masyarakat melalui program "Mageri Segoro", yang berfokus pada penanaman tanaman bakau dan menjadikan hutan bakau sebagai langkah untuk menjaga kelestarian laut.

Sekda mengingatkan masyarakat, khususnya para nelayan, untuk lebih memperhatikan aspek kesehatan, dengan menyarankan agar mereka mendaftar dalam program BPJS.

Acara Sedekah Laut ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi merupakan upaya kolektif untuk menjaga keberlangsungan ekosistem laut serta mendukung kesejahteraan komunitas pesisir. Warga Tanjungsari berharap, dengan semangat gotong royong dan kesadaran lingkungan, masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang dapat diwujudkan. (Bdn)