Forum Lindu Aji Garis Lurus Pemalang Gelar Aksi Damai dengan Seni Tradisional, Kapolres dan Dandim Ikut Nyawer!
Komando Bhayangkara, Aksi damai yang dilakukan oleh Forum Lindu Aji Garis Lurus Pemalang yang bermarkas di Padepokan Lintang Kemukus Paduraksa Pemalang di depan Pendopo Kabupaten Pemalang pada Jam 14.00 wib. Dengan keamanan Low SOP, aksi ini justru mendapat simpati dari para pengguna jalan karena aksi demonstrasi damai tidak ada kesan lingkungan terancam seperti Kabupaten Tetangga yang anarkis.
Forum Lindu Aji Garis Lurus Pemalang, yang diwakili oleh orator Andi Rustono, serta dihadiri oleh Kapolres Pemalang AKBP Rendy Setia Permana, S.I.K., S.H., M.M dan Dandim 0711 Pemalang Letkol Inf. Edy Supriyadi S.S,M.M, M.Tr (Han)
Sebuah aksi damai berlangsung di depan Pendopo Kabupaten Pemalang, yang menampilkan kesenian tradisional "Jaran Ebeg". Aksi ini bertujuan untuk menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah, termasuk pencabutan Perbup Kabupaten Pemalang No 4 Tahun 2025.
Pernyataan Sikap Aksi Gelar Seni dan Budaya di Pemalang
Aksi ini menyoroti kontras antara kemegahan fasilitas pemerintah (Gedung DPRD) dengan kondisi kemiskinan di Pemalang. DPRD dianggap hanya pencitraan dengan menolak kunjungan kerja, sementara Bupati dinilai gagal membuat prioritas pembangunan yang berpihak pada rakyat, lebih memilih proyek di pusat kota dan pencitraan diri.
Peraturan Bupati tentang tunjangan perumahan DPRD juga disorot dan diminta untuk dicabut demi efisiensi anggaran. Bupati dianggap tidak berani mencabut karena posisi politiknya yang lemah dan bergantung pada kompromi dengan DPRD.
Aksi gelar seni dan budaya ini bertujuan untuk menelanjangi perhatian Pemda Pemalang yang hanya simbolis terhadap kesenian tradisional seperti jaran ebeg, sintren, dan ronggeng. Banyak seniman tradisional hidup dalam kondisi ekonomi sulit tanpa dukungan yang memadai.
Aksi ini juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas Pemalang dan menghindari tindakan destruktif. Kondisi yang kondusif dianggap penting untuk menarik investasi dan pembangunan di Pemalang. Bupati diharapkan mengambil langkah kebijakan yang cerdas berdasarkan berbagai kejadian yang ada.
Pernyataan Sikap yang disampaikan:
1. Perhatian pada Kesenian Tradisional: Mendesak pemerintah untuk membangun dan memperhatikan kesenian tradisional.
2. Kontras Kemiskinan dan Kemegahan DPRD: Menyoroti ketidaksesuaian antara status Pemalang sebagai kabupaten termiskin ke-4 di Jawa Tengah dengan kemegahan gedung DPRD.
3. Ketimpangan Kesejahteraan: Menekankan adanya ketimpangan antara masyarakat miskin dan kesejahteraan wakil rakyat.
4. Pencabutan Perbup Tunjangan DPRD: Mendesak Bupati untuk mencabut Peraturan Bupati tentang Tunjangan Perumahan DPRD.
5. Prioritas Pembangunan Jalan Pedesaan: Menuntut prioritas pembangunan fisik jalan di pedesaan untuk menopang ekonomi masyarakat.
6. Kerja Sama untuk Kepentingan Masyarakat: Mengingatkan Bupati dan jajarannya untuk bekerja kompak demi kepentingan masyarakat, bukan kelompok tertentu.
Andi Rustono Mengingatkan Pemerintah untuk tidak menganggap sepele protes warga, terutama yang disampaikan melalui media sosial, Mendesak agar kejadian dan peristiwa saat ini dijadikan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan yang bijaksana.
Aksi ini digelar di depan Pendopo Kabupaten Pemalang, dengan Forum Lindu Aji di Padepokan Lintang Kemukus Paduraksa Pemalang. Aksi dimulai pada pukul 14.00 WIB. Untuk menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah, serta untuk menunjukkan bahwa demonstrasi dapat dilakukan dengan damai tanpa tindakan anarkis, berbeda dengan yang terjadi di daerah lain.
Rabu (03/09/2025)
Aksi berjalan lancar dengan kehadiran pihak keamanan yang menerapkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) biasa. Para pendemo dan aparat keamanan terlihat akrab, bahkan Kapolres dan Dandim memberikan dukungan dengan 'nyawer' kepada penari.
Orator Andi Rustono menyampaikan dengan tegas bahwa aksi ini tidak perlu melibatkan kekerasan, dan direspon positif oleh Sekda Heriyanto yang mengapresiasi gelar budaya tersebut.
Nokta tuntutan disampaikan oleh Orator Andi Rustono ke Sekda Kabupaten Pemalang untuk disampaikan ke Pemerintah untuk ditindak lanjuti.
" Ini langkah kami tidak perlu ada asap dan molotov " kata Andi
Atas nama Pemerintah, Sekda Heriyanto mengucapkan " mengapresiasi aksi dengan gelar budaya Ebeg budaya leluhur, aksi damai tidak ada percikan-percikan " ucap Heriyanto
"Adapun tuntutan itu akan dipelajari jika itu bisa ditindak lanjuti maka kita tindaklunjuti dan atas tuntutan dicabutnya Perbub Kabupaten Pemalang No 4 Tahun 2025 akan diproses karena Dewan sudah menghentikannya" tutup Sekda
Dengan demikian, aksi damai ini berhasil menarik simpati masyarakat dan menunjukkan contoh positif dalam menyampaikan aspirasi. (Bondan)
Tidak ada komentar