Unjuk Molo Gedung Majlis Dzikir Shohibu Baiti (SB. 02) Pemalang

Komando Bhayangkara, Pegiringan Pemalang - Tempat ibadah sangat dibutuhkan bagi pemeluk agama itu sendiri dengan Unjuk Molo gedung aula sebagai fasilitas santri dan jamaah umum. Dengan didirikannya majelis Zikir ini sebagai wadah menata hati orang yang akan kehilangan arah.

Tawasulan Unjuk (naikkan) molo gedung aula dilaksanakan Senin, 11/10/2021 jam 09.00 wib yang dibangun setahun yang lalu baru dipasang sebagai sarana memberi taudziyah bagi santri dan pengunjung. Unjuk molo suatu tradisi Jawa pada khususnya( uri-uri ), " bendera merah putih,pisang, ketela pohon, kelapa,jagung, padi,payung, Tampah" digantung di molo (atap gedung) semua itu filosofi menggambarkan permintaan kepada Allah selain itu tumpengan sebagai hidangannya.

Doa dan Pujian kepada Rossulallah dipanjatkan seluruh tamu undangan dan pemotongan tumpeng oleh Romo Kyai Tahrir diberikan kepada Ibunda tercinta sebagai bhaktinya kepada orang tua dan minta doanya supaya majelis ini lebih besar lagi. Disela-sela santai selasai acara awak media mewawancarai Romo Kyai Tahrir, beliau mengatakan,

"Acara ini dalam bahasa jawa munggah molo, kita adakan selamatan sebagai bentuk syukur kepada Allah dan sampai puputan(selesai istilah jawa)tidak ada kendala apapun, munggah molo filosofinya menutup atap membangun jiwa,..hatinya belum. Rencana selasai diperkirakan sebelum puasa fasilutas dan mess kita siapkan,harapan saya ini sebagai tempat umum siapa saja boleh, untuk pelarian dalam mendekatkan diri kepada Allah" pungkasnya Romo Kyai. (Bondan MKB)