dr. Terawan Ternyata Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer se-Dunia

Baca Juga

Pemecatan dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memicu reaksi keras publik.

Buktinya, dukungan terhadap dr Terawan terus mengalir dan jauh lebih besar dibanding IDI.

Dukungan kepada dr Terawan salah satunya datang dari Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.

“Saya ingin menyampaikan dukungan pada Terawan secara moril dengan tindakan,” kata Basarah, diberitakan Antara, Kamis (31/2/2022).

Menurutnya, alasan IDI pecat dr Terawan terkait Vaksin Nusantara itu cukup sulit dicerna.

“Apa yang dilakukan Terawan memproduksi Vaksin Nusantara adalah wujud tindakan patriotisme, nasionalisme dan wujud cinta karya anak bangsa sendiri,” tutur Basarah.

Basarah mengatakan hal itu setelah disuntik Vaksin Nusantara oleh dokter Terawan.

Menurutnya, langkah dokter Terawan memproduksi Vaksin Nusantara sesuai dengan sikap dan arahan Presiden Jokowi untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

Karena itu, Ahmad Basarah menilai, keputusan IDI yang memecat dr Terawan memang pantas mendapat kritik.

Alasannya, IDI terkesan mengabaikan suara masyarakat yang telah merasakan manfaat bahkan terselamatkan dengan inovasi yang dilakukan Terawan untuk dunia kedokteran.

“Jangan lupa, rekam jejak Terawan di dunia kedokteran juga telah berskala nasional bahkan internasional,” tambahnya.

“Terawan saat ini masih dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer se-Dunia,” beber Ahmad Basarah.

Di sisi lain, juru bicara IDI Beni Satria mengatakan, pihaknya sejatinya sudah berupaya melakukan mediasi dengan dr Terawan.

Baik melalui surat, pesan singkat WhatsApp, sampai sambungan telepon.

“Kemungkinan diberikan ruang lagi. Tapi ini kan tidak mendapat (respons) yang baik,” katanya, Jumat (1/4/2022).

PB IDI juga disebut Deni Satria menyambut baik mediasi yang diinisiasi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Pihaknya berharap, mediasi ini bisa mengurai kegaduhan sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Namun, PB IDI hingga saat ini belum menerima surat pemberitahuan secara resmi terkait mediasi tersebut.

“Ini yang kita tidak tahu, rencana ini kapan. Kalaupun ada surat resmi, tapi sampai hari ini tidak ada surat resminya,” katanya.

Sumber: pojoksatu

Foto: Mantan Menkes dr Terawan Agus Putranto/Net