Breaking News

Terungkap, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Sempat Minta Uang Rp 50 Juta untuk Operasi


Seorang tukang jamu berinisial R mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar tewasnya keempat anggota keluarga dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat.

Pasalnya, saat mengetahui identitas korban, ia merupakan orang yang pernah mengantarkan jamu ke rumah tersebut beberapa waktu silam. Korban, disebutnya sering memesan jamu lewat pesan Whatsapp (WA).

"Nah pas lihat berita itu saya kaget. Ini mah rumah bu Dian. langsung saya Hapus nomornya. Saya takut. Takut dipesenin jamu," ucap R kepada wartawan saat ditemui di sekitaran Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (15/11/2022).

R mengatakan, terakhir kali ia mengantar jamu ke rumahnya saat pandemi Covid-19 awal Maret 2020 lalu. Setelah itu, korban tidak pernah memesan jamunya lagi.

"Pokoknya semenjak corona (Covid-19) itu bu Dian ga pernah mesen jamu. Saya taunya pas masih sehat aja. Pas abis corona itu ga pernah mesen jamu lagi. Itu masih sehatlah masih seger masih cantik tinggi, bu Dian juga masih gemuk," akunya.

R melanjutkan, dirinya juga pernah dimintai peminjaman uang oleh korban terakhir kali saat awal pandemi Covid-19 lalu. Ia bilang, korban sempat minta tolong dipinjamkan uang sebesar Rp50 juta dengan alasan untuk operasi kerabatnya.

"Saya sempet bilang bu kalau duit segitu mending minjem ke (bank), ibu kasih jaminan apa gitu sertifikat rumah. "justru itu mba, saya juga engga punya jaminan" itu kata dia. Udah saya dari situ engga pernah ke sono-sono lagi," ucapnya.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya dua bulan lalu, Ia mengaku sempat melihat Dian dan ayahnya, Rudiyanto berjalan kaki dari pasar hendak pulang ke arah rumah. Namun, tak seperti biasanya, Dian tak menegurnya bahkan tak melirik R sekalipun.

"Dia jalan kaki sama bapaknya bawa kresek hitam, jalan. Jadi Dian di depan bapaknya di belakang jalan. Terus tukang bubur ini nanya ke saya, 'itu Dian kan mba' 'iya kata saya' 'kok diem aja ya?' iya. gitu. Biasanya kan dia negor "mbaaaaaa" gitu," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, ditemukan empat mayat dalam sebuah rumah di Blok AC Jalan Taman Asri 3, RT 7 RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (12/11/2022) malam. Keempat mayat tersebut diketahui merupakan satu keluarga.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut empat warga yang ditemukan tewas itu sudah tewas sekitar tiga minggu lalu. Hal itu diketahui berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Berdasarkan keterangan dokter forensik bahwa kematian ini dari tiga minggu yang lalu," ujar Pasma kepada wartawan di kantornya, Jumat (11/12/2022).

Pasma menjelaskan, kematian keempat jenazah tersebut tidak dalam waktu yang bersamaan. Sebab di antara satu mayat tersebut ada yang sudah mulai kelihatan tulangnya.

"Betul. Jadi itu dari bapaknya ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pasma juga menyampaikan, dari hasil autopsi dokter forensik, tidak ditemukan adanya isi makanan di dalam lambung keempat jenazah tersebut. Ia juga memastikan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat jenazah tersebut.

Adapun keempat identitas mayat itu yakni RY (71) laki-laki, RN (68) perempuan dan DF (42) anaknya perempuan dan DG (69) merupakan ipar dari bapaknya.

Kekinian, pihaknya masih terus mendalami keterangan saksi-saksi dan sejumlah barang bukti yang diamankan dari rumah korban guna menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian keempat korban.

Sumber: okezone
Foto: Lokase Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres/Net
Terungkap, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Sempat Minta Uang Rp 50 Juta untuk Operasi Terungkap, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Sempat Minta Uang Rp 50 Juta untuk Operasi Reviewed by Admin Kab. Semarang on Rating: 5

Tidak ada komentar