Breaking News

SPPG Paduraksa Klarifikasi Dugaan Makanan Basi di Sekolah Dasar Pemalang



Komando Bhayangkara, Pemalang – Kepala SPPG Paduraksa, Kukuh Danar sebagai Kepala Dapur, memberikan klarifikasi terkait laporan dugaan makanan basi yang terjadi pada Kamis (11/9/2025) di salah satu sekolah dasar di Pemalang. Klarifikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan menenangkan para orang tua murid.

Menurut Kukuh Danar, penyebab utama dari aroma tidak sedap yang dilaporkan berasal dari proses pengolahan telur dengan bumbu kuning, bukan karena bahan makanan yang tidak layak konsumsi.

"Saat itu, ada telur yang kuningnya pecah dan tercampur dengan bumbu kuning. Karena bumbunya cukup kuat, aromanya jadi terasa lebih menyengat. Padahal, di pagi hari kondisi makanan masih aman dan saya mencicipinya"  jelas Kukuh pada Jumat (19/9/2025).

Menindaklanjuti laporan yang masuk sekitar pukul 12.00 siang, SPPG Paduraksa segera melakukan penarikan makanan dari sekolah sebagai langkah antisipasi. "Alhamdulillah, tidak ada anak yang sakit. Begitu ada laporan, langsung saya instruksikan agar makanan tidak dibagikan lagi," tambahnya.

Kukuh menjelaskan bahwa faktor penyebab bukan dari telur yang basi, melainkan dari proses memasak dalam skala besar yang mencapai 3.000 porsi. "Masakan diproduksi dengan volume hingga 3.000 porsi, sehingga kadang ada perbedaan hasil di tiap kompor. Dari hasil evaluasi, hanya sebagian kecil yang tercium bau, sebab lain tempat makan(compreng) ditutup" ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, SPPG Paduraksa memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan menu telur karena proses pengolahannya yang memakan waktu dan berisiko jika tidak diawasi dengan ketat. "Kami juga sudah berdiskusi untuk lebih memperhatikan menu dengan bumbu yang menyengat. Ke depan, pengawasan akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang," tegasnya.


Kukuh menambahkan bahwa SPPG Paduraksa selalu mengacu pada rekomendasi menu dari Badan Gizi Nasional, yang menekankan pentingnya lauk hewani, nabati, sayur, dan buah dalam setiap porsi makanan. "Jika tidak ada tempe atau tahu sebagai sumber nabati, maka akan diganti dengan susu murni tanpa tambahan rasa atau gula," jelasnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, Kukuh berharap dapat menenangkan para orang tua murid dan menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi bersama untuk terus meningkatkan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah.

(Bondan)

SPPG Paduraksa Klarifikasi Dugaan Makanan Basi di Sekolah Dasar Pemalang SPPG Paduraksa Klarifikasi Dugaan Makanan Basi di Sekolah Dasar Pemalang Reviewed by Admin Pemalang on Rating: 5

Tidak ada komentar