Breaking News

Dahlan Iskan Usul Polri Masa Depan Tak Perlu Ada Polda Apalagi Mabes, Kapolres Dipilih Rakyat


Suhu jurnalis Dahlan Iskan mengulas konsep masa depan Polri dalam tulisannya berjudul “Konsep Belum” pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Menurut Dahlan Iskan, sudah terdengar suara perlunya reformasi Polri. Itu baru terdengar setelah peristiwa Duren Tiga.

“Tentu keinginan itu terlalu mendadak. Mana mungkin. Rasanya, saat ini, belum ada konsep reformasi Polri yang sudah matang. Bahkan yang setengah matang sekali pun,” tulis Dahlan.

Mantan Menteri BUMN ini mengatakan reformasi Polri tidak mungkin bisa dilakukan kalau keinginan untuk melakukan perbaikan belum cukup kuat.

Yang terdengar, kata Dahlan, baru keinginan untuk bersih-bersih. Itu pun masih banyak pertanyaan. Siapa yang harus bersih-bersih? Pakai sapu apa? Berapa lama? Bisa seberapa bersih?

Sampai saat ini belum ada konsep yang matang untuk bersih-bersih di tubuh Polri.

Dahlan menilai bersih-bersih di tubuh Polri tidak akan mudah jika grafik grafik ‘Kaisar Sambo dan Konsorsium 303’ serta grafik ‘Konsorsium Tambang‘ itu benar.

“Apalagi kalau info di skema yang disusul dengan info skema berikutnya itu benar. Terlihat suram sekali,” kata Dahlan.

Jika benar demikian, maka perbaikan yang bisa diharapkan setelah peristiwa Duren Tiga kelihatannya masih akan sebatas pada tambal sulam.

Kalau dari internal sulit diharapkan, apakah lembaga seperti Lemhanas pernah membahas bentuk masa depan Polri?

“Saya juga belum pernah mendengarnya,” kata mantan Dirut PLN itu.

Peran Presiden Jokowi

Dahlan berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat menugaskan lembaga tertentu untuk menyusun konsep masa depan Polri.

Ia mengingatkan, tanpa ada agenda pembahasan model Polri masa depan, konsep itu tidak akan pernah ada.

“Maka Presiden Jokowilah yang paling diharapkan untuk mengambil inisiatif. Misalnya menugaskan lembaga tertentu untuk menyiapkan konsep masa depan Polri,” kata Dahlan.

Mantan CEO Jawa Pos Grup itu menyebut salah satu lembaga yang bisa membahas model Polri masa depan adalah Lemhanas.

“Rasanya Lemhanas paling tepat untuk mendapat tugas itu. Dari sini konsep tersebut masih perlu dibahas mendalam di sekolah-sekolah pimpinan Polri,” katanya.

Tahap ini pun perlu waktu satu sampai dua tahun. Lalu balik lagi ke Lemhanas.

Bentuk akhir konsep itu nanti bisa saja tidak yang paling ideal. Harus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Termasuk disesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal.

“Dari kalangan Polri kita sering mendengar sulitnya menegakkan hukum,” jelas Dahlan.

Itu karena penegakan hukum dilakukan bukan di ruang hampa.

Penegakan hukum dilakukan di tengah masyarakat dengan berbagai budaya lokal. Terutama budaya menaati perintah pimpinan.

“Begitu banyak kejadian: harusnya A, pimpinan mintanya B,” cetus Dahlan.

Kalau yang seperti itu jadi faktor yang terbesar maka memangkas banyaknya tingkatan komando memang harus dilakukan.

“Bentuk ekstremnya: tingkatan tertinggi dalam struktur Polri adalah Polres. Tidak perlu ada Polda, apalagi Mabes,” usul Dahlan.

“Namanya pun mungkin bukan Polres. Maka sistem kepangkatan di Polri juga berubah total,” tambahnya.

Lantas siapa atasan Kapolres? Tidak ada. Atasan Kapolres adalah siapa yang mengangkatnya.

“Sampai di sini mulailah rumit. Tapi bukan tidak mungkin. Beberapa negara maju bisa. Ada negara yang rakyat setempatlah yang memilih kepala sherif di daerah itu,” jelasnya.

Karena rumit sekali, maka tidak bisa mendadak. Mungkin perlu lima tahun menyiapkan semua itu. Agar yang tahun ini mendaftar jadi Polri sudah membuang jauh-jauh keinginan jadi Kapolda atau Kapolri.

“Kalau pun ide reformasi seperti itu bisa diterima, kita tetap perlu Polri yang berskala nasional. Namanya saja mungkin bukan Polri. Atau tetap Polri, tapi yang satunya tadi jangan disebut Polri lagi,” imbuhnya.

Di Amerika yang nasional tadi disebut FBI. Sedang satunya disebut Polisi dan Sherif.

Tentu kita tidak harus meniru mereka. Bisa saja pemikir-pemikir kita punya konsep yang khas Indonesia.

“Urusan terorisme, obat bius, kriminalitas tertentu akan menjadi urusan polisi nasional. Brimob akan pindah ke polisi nasional ini. Dengan batalyon yang lebih menyebar,” pungkas Dahlan Iskan. 

Sumber: pojoksatu
Foto: Dahlan Iskan ulas konsep masa depan Polri, tak perlu ada Polda apalagi Mabes.
Dahlan Iskan Usul Polri Masa Depan Tak Perlu Ada Polda Apalagi Mabes, Kapolres Dipilih Rakyat Dahlan Iskan Usul Polri Masa Depan Tak Perlu Ada Polda Apalagi Mabes, Kapolres Dipilih Rakyat Reviewed by Admin Pusat on Rating: 5

Tidak ada komentar