Breaking News

Sah! PBB Deklarasi Gaza dalam Bahaya, Pasukan Keamanan Turun?


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) deklarasikan Gaza, Palestina, dalam bahaya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres kini mengaktifkan Pasal 99 yang merupakan sinyal "panik" soal keamanan global.

Hal ini tertuang dalam surat terbukanya ke Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez. Guterres menyampaikan kecemasannya tentang Gaza di mana aksi Israel disebut telah membuat warga sipil menghadapi bahaya besar.

"Saya menulis berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB untuk meminta perhatian Dewan Keamanan mengenai suatu masalah yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman ke pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional," tulisnya dalam surat yang diunggah di akun media sosial Istagram resmi PBB @unitednations Kamis (7/12/2023).

"Sudah lebih dari delapan minggu pertempuran di Gaza dan Israel telah menciptakan penderitaan kemanusiaan yang mengerikan, kehancuran fisik dan trauma kolektif ...," tambahnya.

"Tak ada tempat yang aman di Gaza".

Menurutnya, sejak Israel melakukan operasi militer, sudah lebih dari 15.000 orang terbunuh, di mana lebih dari 40% adalah anak-anak. Ratusan ribu lainnya terluka dengan lebih dari separuh rumah telah hancur.

Sekitar 80 persen dari 2,2 juta penduduk juga telah terpaksa mengungsi ke wilayah yang semakin kecil. Lebih dari 1,1 juta orang mencari perlindungan di fasilitas UNRWA di seluruh Gaza, sehingga menciptakan kondisi yang penuh sesak, tidak bermartabat, dan tidak higienis.

"Yang lainnya tidak punya tempat untuk berlindung dan mendapati diri mereka berada di jalanan. Sisa-sisa perang yang bersifat eksplosif membuat wilayah tersebut tidak dapat dihuni. Tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil," jelasnya.

Rumah sakit pun, tambahnya, telah berubah menjadi medan pertempuran, di mana hanya 14 yang berfungsi dari 36 fasilitas yang berfungsi sebagian. Dua rumah sakit besar di Gaza selatan beroperasi dengan kapasitas tiga kali lipat dari kapasitas ideal dan kekurangan bahan bakar.

"Mereka juga melindungi ribuan pengungsi," tegasnya.

"Dalam kondisi seperti ini, akan lebih banyak orang meninggal tanpa pengobatan dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata Guterres.

Ia pun memperkirakan di tengah pemboman yang terus-menerus oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, ketertiban umum akan segera rusak. Bahkan, ancamnya, bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan.

"Situasi yang lebih buruk dapat terjadi termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk melakukan perpindahan massal ke negara-negara tetangg," katanya.

"Kita menghadapi bahaya besar berupa runtuhnya sistem kemanusiaan. Situasi ini dengan cepat memburuk menuju bencana yang mungkin mempunyai konsekuensi yang tidak dapat diubah bagi Palestina secara keseluruhan dan untuk perdamaian dan keamanan di kawasan."

Sebenarnya, pasal 99 dari Bab XV Piagam Pendirian PBB tersebut sangat jarang digunakan. Ia hanya digunakan pimpinan PBB jika ada kondisi di dunia yang benar-benar mengancam perdamaian dunia secara keseluruhan alias "panic button".

Penggunaan pasal itu merupakan langkah diplomatik pamungkas yang bisa dijalankan PBB untuk menghentikan perang. Namun ini belum mengindikasikan diterjunkannya pasukan keamanan PBB di lokasi bencana.

Sumber: cnbcindonesia
Foto: Sekjen PBB Antonio Guterres saat memberikan pemaparan dalam konferensi pers di KTT KTT ASEAN ke -43. (Tangkapan Layar Youtube Kemkominfo)
Sah! PBB Deklarasi Gaza dalam Bahaya, Pasukan Keamanan Turun? Sah! PBB Deklarasi Gaza dalam Bahaya, Pasukan Keamanan Turun? Reviewed by Admin Kab. Semarang on Rating: 5

Tidak ada komentar