Penghalangan Wartawan di Meliput Final NCM Open, Yang Boleh Hanya Media Pemerintah Kabupaten

Komando Bhayangkara, Pemalang - Beberapa Wartawan yang akan meliput final sepak bola NCM Open antara tim Suradadi Vs Slawi di lapangan Sugihwaras mengalami penghalangan ( pukul: 16.46 wib) dari ketua panitia dan salah satu anggota panitia acara. Kedua pihak tersebut menyatakan bahwa hanya media dari Pemerintahan Kabupaten Pemalang yang diizinkan melakukan peliputan dan alasan over load, sedangkan media dari luar Pemerintahan Kabupaten dilarang. Minggu (7/12/2025)

Penghalangan ini menimbulkan kekhawatiran karena bertentangan dengan ketentuan hukum yang melindungi kemerdekaan pers. Yang menjadi heran salah satu Wartawan menggunakan kaos bertuliskan Organisasi Wartawan (GWI) itupun tidak menunjukkan ramah malah di bentak-bentak suruh keluar sedangkan ada wartawan dengan baju tanpa identitas wartawan tidak disuruh keluar.

Berdasarkan Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, setiap orang yang secara melawan hukum sengaja menghambat pelaksanaan kemerdekaan pers dapat dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp500 juta. Pasal ini bertalian dengan Pasal 4 ayat (2) dan (3) UU yang sama, yang menjamin bahwa pers nasional tidak dikenakan penyensoran atau pelarangan penyiaran, serta memiliki hak mencari, memperoleh, dan menyebarkan informasi.

Acara final NCM Open yang dihadiri Bupati Pemalang Anom Widiyantoro merupakan acara publik yang berhak diketahui oleh masyarakat luas. Penghalangan terhadap wartawan selain Media Kabupaten tidak hanya melanggar hak masyarakat atas informasi, tetapi juga merendahkan peran pers sebagai mitra strategis dalam menyebarkan berita secara objektif dan akurat.

Kami meminta panitia acara segera membatalkan kebijakan penghalangan tersebut dan memberikan akses yang sama kepada semua wartawan yang ingin meliput. Jika tidak, langkah hukum akan dipertimbangkan untuk melindungi hak-hak pers dan masyarakat atas informasi.

(bdn)