Kepala dan Tubuh Korban Mutilasi Bekasi Masih Misteri, 1 Pelaku Dikejar

Baca Juga

Dua pelaku mutilasi di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, berhasil ditangkap polisi tak sampai 24 jam.

Sementara satu pelaku mutilasi yang potongan tubuh korban ditemukan di Jalan Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi masih dalam pengejaran.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Erpan Zulpan menyatakan, potongan tubuh korban mutilasi di Bekasi ditemukan ada 10 potongan.

“6 potongan bari bahu sampai pergelangan tangan, kemudian 4 potongan kaki mulai lutut sampai pergelangan kaki,” bebernya, Minggu (28/11/2021).

Sampai saat ini, polisi juga masih terus mencari sisa potongan tubuh korban lainnya.

“Untuk bagian kepala dan bagian tubuh lainnya masih dalam pencarian,” sambungnya.

Sementara itu Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa pelaku mutilasi lebih dari satu orang.

“Pelakunya diduga tiga orang, yang dua sudah ditangkap,” kata Tubagus Ade saat dihubungi wartawan.

Tubagus menyampaikan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada kedua pelaku tersebut.

Polisi masih punya waktu 1×24 jam sebelum menetapkan tersangkanya.

“Statusnya masih terduga ya, belum tersangka. Kami punya waktu 1×24 jam untuk menetapkan sebagai tersangka,” kata Tubagus.

Pengakuan Keluarga

Terpisah, paman korban, Zarul Aulia (53) menyatakan, Ridho Suhendra (28) selama ini masih lajang dan tinggal bersama orang tuanya.

“2 minggu lalu pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja,” tutur Zarul aat ditemui di rumah duka, di Kampung Buwek, Sumber Jaya, Tambun Selatan, Sabtu (27/11/2021).

Sayangnya, Ridho Suhendra tak memberitahu pihak keluarga terkait pekerjaan barunya beserta lokasi dimana ia tinggal.

Setelah pamit, Ridho hanya membawa tas ransel dan motor yang biasa dia gunakan untuk mengantar penumpang.

“Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari,” imbuhnya.

Kali terakhir keluarga mencoba berkomunikasi dengan Ridho yakni pada Jumat (26/11/2021) kemarin tapi HP-nya sudah tak lagi aktif.

Sementara aplikasi percakapan singkat Ridho tertera bahwa ia terakhir kali membuka aplikasi itu pada Kamis (25/11/2021) lalu.

“Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi,” bebernya. [pojoksatu]

Foto: Rumah korban mutilasi di Kampung Buwek Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan (adika)