Breaking News

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Tanam 16.000 Batang Mangrove dan Serahkan Bantuan Program TJSL 1 Unit Mobil Ambulans Sejalan Dengan Upaya Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional


Komando Bhayangkara, Cilacap – Jumat 26 November 2021 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tanam 16.000 batang mangrove dan serahkan bantuan Program TJSL 1 unit mobil ambulans. Hal ini dilakukan Pelindo sejalan dengan visi pembangunan pemerintah pusat yaitu pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan membangun seraya memulihkan lingkungan.

Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Luasnya 3,36 juta hektar atau sekitar 20 persen dari total hutan mangrove di dunia. 

Dilihat dari segi ekosistem perairan, ekologi mangrove mempunyai arti yang sangat penting. Perairan mangrove dikenal berfungsi sebagai tempat asuhan (nursery ground) bagi berbagai jenis hewan aquatic yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti ikan, udang, kepiting dan kerang. Peranan terpenting ekologi mangrove terhadap ekosistem perairan adalah lewat luruhan daunnya yang gugur berjatuhan ke dalam air. Luruhan daun mangrove ini merupakan sumber bahan organic yang penting dalam rantai makanan (food  chain).

Keberhasilan pagar mangrove menjaga sedimentasi lumpur, dan meredam arus gelombang laut. Ekologi mangrove dapat menangkap sedimen lumpur sehingga memungkinkan terjadinya tanah timbul. Fungsi lain dari mangrove adalah melindungi garis pantai dari erosi. Akar-akarnya yang kokoh dapat meredam pengaruh arus dan gelombang. Selain itu akar-akar mangrove mampu menahan lumpur hingga lahan mangrove bisa semakin luas tumbuh keluar. 

Air laut dan tawar dalam ekologi mangrove diblending menjadi air payau yang sangat jernih, dan merupakan reservoir alamiah yang ideal untuk tambak udang, bandeng dan ikan di belakangnya. Selain itupun ekosistem mangrove berperan dalam siklus karbon, nitrogen dan sulfur.

Ekologi mangrove adalah tipe ekologi yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.  

Karena sifat lingkungannya keras, misalnya karena genangan pasang surut air laut, perubahan salinitas yang besar, perairan yang berlumpur tebal dan anaerobic, maka pohon-pohon mangrove telah beradaptasi baik secara morfologi maupun fisiologi. Adaptasi tersebut dapat dilihat pada bentuk sistim perakaran yang khas mangrove. Perakaran ini berfungsi untuk membantu mangrove bernapas dan tegak berdiri.

Mangrove di Indonesia dikenal mempunyai keragaman jenis, seluruhnya tercatat sebanyak 89 jenis tumbuhan. Beberapa contoh mangrove yang berupa pohon antara lain bakau (rhizophora), api-api (avicenia), pedada (sonneratia), tanjang (bruguiera), nyirih (xylocarpus), tengar (ceriops), buta-buta (excoecaria).

Mangrove yang ditanam Pelindo pada hari ini ada 3 jenis antara lain bruguiera, rizhophora apiculata, rizhophora mucronata. Masing-masing jenis memiliki fungsi sebagai pohon perintis green belt, mencegah erosi, menyaring air yang masuk dalam kawasan budidaya, mencegah pendangkalan perairan, serta meningkatkan kadar oksigen pada air yang diperlukan ikan dan udang.

Selanjutnya bantuan yang diserahkan Pelindo pada hari ini harapannya dapat menjadi contoh yang baik bagi BUMN dan instansi pemerintah lainnya untuk bersama-sama menjaga kelestarian mangrove.(redMKB)
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Tanam 16.000 Batang Mangrove dan Serahkan Bantuan Program TJSL 1 Unit Mobil Ambulans Sejalan Dengan Upaya Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Tanam 16.000 Batang Mangrove dan Serahkan Bantuan Program TJSL 1 Unit Mobil Ambulans Sejalan Dengan Upaya Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Reviewed by Admin Kab. Semarang on Rating: 5

Tidak ada komentar