Breaking News

Refleksi Nilai Juang Kemerdekaan Teguhkan Literasi Wawasan Kebangsaan


Komando Bhayangkara, Semarang - Empat pilar kebangsaan yang dimiliki Indonesia, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah adalah bagian dari deskripsi pluralisme di dunia. Maka, dia pun meminta generasi muda Indonesia untuk bangga karena pendiri bangsa sudah bisa memotret tantangan zaman jauh ke depan, sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Maka memang kita harus bangga. Apalagi dituangkan dalam sebuah NKRI yang mana negara Indonesia ini tadi disebutkan ada NKRI, Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, semua ini adalah mengacu, memang ya kehidupan di dunia ya seperti ini,” kata Taj Yasin saat menjadi narasumber Webminar Virtual bertema “Refleksi Nilai Juang Kemerdekaan untuk Meneguhkan Literasi Wawasan Kebangsaan” bersama Universitas Muria Kudus, Rabu (18/08/2021).

Wagub berpandangan, kondisi masyarakat yang plural sebenarnya menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Apabila setiap invidu sudah mengakui  ada kekurangan, maka dia akan mencari kelompok atau teman untuk saling mengisi dan melengkapi.

“Sehingga, perbedaan yang ada di Indonesia itu tidak menjadi momok, tetapi menjadi solusi, menjadi kekuatan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wagub juga menyinggung soal kehidupan beragama dan bernegara. Pihaknya menandaskan, dua komponen itu seperti saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan. Sudah ada contoh bagaimana nasib negara yang memisahkan diri dengan agama. Seperti di negara-negara Eropa.  

“Ada contoh negara yang dipisahkan dengan agama. Dan ternyata gagal. Seperti di Roma Italia. Itu pernah suatu ketika agama dipisahkan dengan negara. Apa yang terjadi? Negara jalan sendiri-sendiri. Tidak ada rel yang mengawasi. Tidak ada akhlak dalam sebuah (kehidupan) kenegaraan. Maka pecah,” bebernya. 

Berkaca dari peristiwa itu, imbuhnya, maka kehidupan bernegara harus berjalan beriringan dengan kehidupan beragama. Agama punya fungsi yang kuat menjadi penopang moral masyarakat ketika terjadi guncangan. Agama juga punya peran untuk menjadi perekat di masyarakat untuk mencapai konsensus bersama.
Refleksi Nilai Juang Kemerdekaan Teguhkan Literasi Wawasan Kebangsaan Refleksi Nilai Juang Kemerdekaan Teguhkan Literasi Wawasan Kebangsaan Reviewed by Admin Kab. Semarang on Rating: 5

Tidak ada komentar